Investigasi Penyebab Keracunan Massal di Cianjur Ditargetkan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Selesai 1 Minggu

Bandung, Titikspasi.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. R. Vini Adiani Dewi, MMRS menargetkan investigasi terhadap keracunan massal yang diduga dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG) selesai dalam satu minggu.
“Jadi sebetulnya sebelum menunggu hasilpun kami sudah melakukan langkah-langkah, kami sudah memberikan masukan kepada Kabupaten Cianjur melalui dinas kesehatannya untuk kembali mengevaluasi penjamah tadi, jadi ini pun sudah kami lakukan evaluasi sebelum karena hasil pemeriksaannya itu butuh waktu satu mingguan, jadi memang agak lama, jadi tadi kami sudah cek seperti misalnya sudah ada belum sertifikatnya jadi persyaratan SPPG-nya untuk dilihat kembali,” kata dr. Vini kepada awak media, Selasa (22/04/2024).
Kemudian, dr. Vini juga mengakui apa yang dilakukan Dinkes Provinsi Jawa Barat sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang semestinya dilakukan.
“Sudah sesuai dengan SOP dan kewenangan, jadi kami sudah langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Cianjur, sudah komitmen dengan semua Dinas Kesehatan se-Jawa Barat juga karena kami punya kewenangan didalam hal ini menginvestigasi, salah satunya adalah melakukan pemeriksaan sampel di lab case kami, lab case provinsi, jadi kami sudah turun ke lapangan dan sudah mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan di lab case kami,” ujar dr. Vini.
Selanjutnya, setelah hasil investigasi keluar, untuk kewenangan penindakan ada di Badan Gizi Nasional serta rekomendasinya juga disampaikan ke Dinkes Kabupaten Cianjur.
“Untuk itu kami mengarahkan ke Dinas Kesehatan di Cianjur sesuai SOP saja, jadi nanti dilihat ada risiko penilaian-penilaian, mohon maaf saya tidak bisa detail memberikan, nanti hasil evaluasi dari Dinas Kesehatan ke Cianjur bagaimana perlu tidaknya penutupan karena tadi dari ribuan ternyata hanya salah satunya bukan karena proses, kalau proses mungkin prosesnya sudah bagus, hanya saja karena terlalu lama proses penyimpanan, didalam hal ini jadinya memang yang berdampak orang-orang yang makannya sudah terlalu lama dari mulai pembuatan sampai dimakannya,” tukas dr. Vini.
“Ini yang kita lakukan evaluasi terlebih dahulu, nanti tidak tahu keputusannya ada ditangan pemeriksa di Kabupaten Cianjur. Kami hanya tadi mendukung saja, diperiksa oleh kami kalau misalnya Kota-Kabupaten membutuhkan obat itu kami bantu, jadi kalau masalah untuk SPPG-nya itu BGN yang mempunyai kewenangan,” tandas dr. Vini.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana sendiri sudah menyampaikan empati dan kepeduliannya atas peristiwa keracunan ini dan mengaku sudah melakukan 4 langkah preventif.
“Kami turut menyampaikan rasa empati dan berharap seluruh siswa segera pulih. Keselamatan dan kesehatan anak-anak adalah prioritas utama kami. Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan terkait dugaan penyebab keracunan, apakah berasal dari MBG atau bukan,” kata Dadan Hindayana dalam keterangan persnya.