Jaro Ade Lakukan Sidak di Pasar Leuwiliang Bersama Dandim 0621 Kabupaten Bogor dan Disperindag

Leuwiliang, Titikspasi.com – Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi atau Jaro Ade melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Dandim 0621/ Kabupaten Bogor dan Dinas Perindustrian dan Perdagang (Disperindag) di Pasar Leuwiliang, Selasa (25/2/2025).
Sidak hasil perintah Bupati Bogor Rudy Susmanto ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan serta stabilitas harga bahan pokok (Bapok) menjelang bulan suci Ramadan 1446 Hijriah.
Selain melakukan pengecekan harga pangan, Jaro Ade juga sempat berkomunikasi dengan sejumlah pedagang dan pembeli pasar Leuwiliang.
Jaro Ade mengatakan jelang bulan suci Ramadhan kali ini kebutuhan bahan pokok di pasar Leuwiliang masih terbilang stabil. Bahkan ada juga yang bertahan dibawah harga yang ditentukan.
“Alhamdulillah terkendali dengan baik masih stabil karena kadis (Disperindag) sudah bawa daftar yang saya tanya, harga cabe berapa beras telur semuanya. Malah masih ada yang menjual dibawah harga yang sudah d PPPitentukan,”kata Jaro Ade usai melakukan sidak di Pasar Leuwiliang.
Wakil Bupati Bogor Jaro Ade juga mengapresiasi langkah Disperindag dan PD Pasar yang mampu berkolaborasi dengan baik terkait kestabilan harga bahan pokok menjelang bulan suci ramadhan.
“Bahwa pada intinya Pemerintah Kabupaten Bogor melalui dinas disperindag dan juga PD Pasar masih mampu komunikasi, mampu kolaborasi untuk mengendalikan harga menjelang persiapan bulan ramadhan,”katanya.
Disisi lain, mengenai pasar Leuwiliang pasca kebakaran, Jaro Ade menekankan perlunya pembangunan yang ideal, tertata, agar seluruh pedagang bisa mengisi kios-kios yang baru dibangunkan.
“Komitmen pak Bupati tentu untuk pasar Leuwiliang yang kemungkinan melibatkan pihak ketiga dilaksanakan pembangunanya. Terpenting adalah setelah dibangun agar bisa diisi dan jualannya juga tertata dengan baik,”ujar Jaro Ade.
Jika pembangunan pasar itu tidak tertata dengan baik kata Jaro Ade, akan mempengaruhi daya beli sehingga para pedagang di Pasar Leuwiliang terkena imbas.
“Kalau pasarnya tidak tertata yang belanja tertahan di depan, yang ke belakang tidak belanja. Jadi nanti kita harus tata ulang agar yang jualan di depan jualan di belakang semuanya merata bisa dikunjungi oleh para pembeli,”pungkas dia.